Terasa sangat penting bagi saya untuk menyampaikan tentang virus vitro ini kepada sahabat. Ketika saya menginstal suatu program dan membuatnya menjadi fullversion alias gratis, saya diharuskan untuk menggunakan crack pada program tersebut. Crack atau patch adalah apalikasi yang dapat digunakan untuk merubah registrasi dalam suatu program sehingga program yang awalnya trial (masa percobaan di dalam penggunaan) kemudian dirubah menjadi fullversion (versi lengkapnya atau gratis di dalam penggunaannya) Pada awalnya crack tersebut terdeteksi oleh AVAST (antivirus yang saya gunakan) sebagai malware atau virus kemudian saya menonaktifkan AVAST tersebut untuk sementara waktu. Setelah crack tersebut terbuka kemudian saya menggunakannya pada program yang sudah saya instal tersebut, tetapi nyatanya program tersebut tidak dapat dapat digunakan. Akhirnya saya membatalkan niat saya untuk menggunakan program tersebut dan mengaktifkan AVAST kembali.
Tidak beberapa lama kemudian, kita saya membuka sebuah program lain yang sudah terinstal tiba-tiba AVAST menampilkan notifikasi yang menyatakan bahwa program atau sofware saya itu adalah sebuah malware atau virus dan AVAST memasukkannya ke dalam karantina virus (virus chest), awalnya saya menjadi bingung kenapa program yang biasa saya pakai mendadak terdeteksi sebagai virus oleh AVAST. Setelah saya mencoba membuka lagi program yang lain dan hasilnya tetap sama, saya kemudian memperhatikan notifikasi yang ditampilkan oleh AVAST yang memuat keterangan virus vitro. Saya kemudian menyadari kalau baru saja saya telah membuka sebuah crack yang ternyata adalah sebuah virus yang bernama virus vitro.
Virus vitro ini menginfeksi file-file berformat .exe yang ada di dalam komputer, bahkan ketika saya membuka cmd.exe (Command Prompt) malah file tersebut ikut terdeteksi sebagai virus. Pada saat virus vitro ini menyerang komputer saya disinilah fungsi dari sebuah antivirus diuji keunggulannya untuk dapat mempertahankan keamanan dari sebuah sistem. AVAST sebagai sebuah antivirus yang sangat baik sangat membantu saya ketika itu, AVAST ketika itu menampilkan notifikasi untuk melakukan tindakan scaning terhadap malware atau virus dengan mode "boot time scan" dan mengharuskan komputer untuk melakukan restart. Sebelum komputer masuk ke menu startup windows terlebih dahulu AVAST akan melakukan "boot scaning" pada komputer sampai proses scan selesai.
Meskipun begitu kita dapat mengcancel proses "boot scan" yang dilakukan oleh avast dengan menekan "esc" pada keyboard. Di dalam mode "boot scan" AVAST menampilkan beberapa pilihan terhadap file-file yang terdeteksi sebagai virus maupun file yang terinfeksi virus diantaranya dellet, move to chest, dan repair. Dellet artinya mengapus file secara permanen, move to chest artinya memindahkan virus ke dalam karantina virus, dan refair artinya memperbaiki ulang file-file yang sudah terinfeksi oleh virus tersebut. dalam hal menu "repair" ini terkadang AVAST tidak bisa mengembalikannya lagi kepada keadaan semula sehingga mengharuskan kita untuk menghapus file, sofware, atau program yang terinfeksi tersebut. Dan satu-satunya jalan adalah dengan mengintal ulang sofware atau program yang terhapus tersebut, hal ini akan berjalan mudal jika kita mempunya master program tersebut. Tetapi bagaimana dengan file-file .exe yang sudah terinstal pada windows bagaimana cara kita akan mengembalikannya?
Dalam hal ini saya menggunakan sebuah sofware yang bernama DLLSUITE, sofware ini mampu mengembalikan file-file exe yang hilang atau terhapus pada folder windows, sehingga kita tidak perlu melakukan install ulang untuk memperbaiki komputer yang terinfeksi virus. Untuk pembahasan mengenai DLLSUITE ini sahabat dapat mengklik link berikut "mengembalikan file-file windows dengan DLLSUITE"
Pada waktu itu saya melakukan "boot time scan" dan melakukan "full system scan" setelah komputer berjalan normal untuk memastikan bahwa virus vitro benar-benar sudah tidak ada lagi di komputer saya, karena dari yang saya baca ternyata virus ini mempunyai semacam "inang" yang apabila masih tersimpan pada komputer maka akan kembali menginfeksi file-file yang ada. SANGAT BERBAHAYA BUKAN?
Untuk menggunakan "boot time scan" pada AVAST tanpa menunngu notifikasi terlebih dahulu, sahabat dapat membacanya pada link dibawah ini
Untuk itu dari pengalaman yang sudah saya dapat tersebut saya sarankan kepada sahabat untuk berhati-hati di dalam mengintal sebuah sofware atau program, terutama untuk sofware-safware yang baru keluar kemudian ada situs-situs yang menawarkannya sebagai sofware yang fullversion. Untuk lebih lengkapnya saya mencari beberapa informasi mengenai virus vitro ini dan sahabat dapat mengklik link dibawah ini. SEMOGA BERMANFAAT.
Hallo ka. Mau tanya itu DLLSUITE pasti bisa balikin master program yg ke hapus karena terdeteksi virus saat bootscan avast? Master program yg balik itu bebas dari virus kan ka? Mohon penjelasannya ka. Laptop aku setelah download file program pas di running ternyata terdeteksi virus rootkit. Sekarang masih bootscan. Mohon penjelasannya kak. Terimakasih
ReplyDeleteWaduh Saya Lagi ngalami nich
ReplyDelete